KRL seri Toyo Rapid 1000
Kereta rel listrik Toyo Rapid seri 1000 adalah kereta rel listrik buatan Jepang yang pernah beroperasi di lintas Commuter Jabodetabek sejak tahun 2007 hingga tahun 2019. KRL ini adalah modifikasi dari KRL Tokyo Metro seri 5000 yang diproduksi oleh Nippon Sharyo, Kawasaki Heavy Industries, Kinki Sharyo, Tokyu Car Corporation, dan Teikoku Sharyo pada tahun 1964 dan dibeli oleh Toyo Rapid Railway pada tahun 1995. KRL ini pernah jadi KRL Ciujung, KRL Bekasi Ekspress dan KRL Pakuan Ekspress.
Pada masa pengoperasiannya di Jepang, KRL ini dijalankan di jalur Tōyō Rapid Railway dan sering melayani perjalanan antar-jalur di Tokyo Metro Tozai Line serta East Japan Railway Company (JR East) Chuo-Sobu Line, di mana layanan di Chuo-Sobu Line pada koridor Nakano - Mitaka yang diberikan adalah layanan lokal saja, sedangkan layanan pada jalur Tōyō Rapid Railway yang diberikan adalah layanan lokal, Rapid (setara dengan layanan ekspres di Indonesia), Commuter Rapid (layanan ekspres khusus komuter) dan Tōyō Rapid (layanan ekspres khusus yang melayani jalur Tozai dan jalur Tōyō Rapid dalam sekali perjalanan).
KRL ini bersama dengan KRL Tokyo Metro seri 5000 oleh pecinta / penggemar kereta api di Indonesia dijuluki "Piyuts" yang berasal dari suara remnya yang khas. KRL ini dipensiunkan pada tahun 2019 setelah semakin banyak KRL yang lebih baru dan lebih muda di lintas Jabodetabek, seperti KRL JR East seri 205 dan Tokyo Metro seri 05.
KRL Toyo Rapid seri 1000 ini dioperasikan di Indonesia sejak tahun 2007, bersama dengan KRL Tokyo Metro seri 5000. Indonesia merupakan satu-satunya pengguna kereta ini di luar Jepang. Pada awalnya, masing-masing rangkaian akan dioperasikan dengan 10 kereta dalam satu rangkaiannya, namun hanya dioperasikan dengan formasi 8 kereta dalam satu rangkaian akibat terbatasnya panjang peron dan kurangnya daya listrik pada jalur elektrifikasi di Jabodetabek (saat itu). Akhirnya, 2 kereta sisa yang tidak digunakan dari masing-masing rangkaian disimpan dan menjadi donor suku cadang sebelum akhirnya ditumpuk di Stasiun Purwakarta, bersama kereta-kereta sisa dari rangkaian Tokyo Metro seri 5000.
KRL ini awalnya dioperasikan untuk layanan kelas Ekonomi AC tujuan Bogor, Bekasi, dan Depok, meskipun KRL ini lebih sering melayani lintas Bekasi. Setelah penyeragaman layanan KRL (dimana layanan Ekspres dihapuskan dan layanan Commuter Line yang pada dasarnya sama seperti Ekonomi AC dijadikan layanan standar untuk KRL di Jabodetabek), KRL ini melayani perjalanan Commuter Line di semua lintasan Jabodetabek.
Sejak 2015, biasanya KRL ini beroperasi di jalur Jatinegara-Bogor/Depok mengingat di jalur Bogor/Depok/Bekasi-Jakartakota perannya telah tergeser oleh KRL JR East 205, dan pada akhir tahun 2015, rangkaian 1060F mangkrak dan tidak beroperasi lagi akibat kerusakan maupun langkanya suku cadang, menyisakan dua rangkaian yaitu rangkaian 1080F dan 1090F.
Sejak tahun 2018, rangkaian 1090F dijadikan donor untuk memperpanjang rangkaian 1080F dan 5017F menjadi 10 kereta, sehingga rangkaian ini akhirnya tidak beroperasi lagi. Pada tahun 2019, hanya satu rangkaian lagi yang beroperasi, yaitu 1080F. Seiring dengan datangnya JR East 205 dari Jepang, tepatnya dari jalur Musashino, KRL ini pun menjadi surplus, hingga akhirnya satu-satunya set KRL ini yaitu 1080F dihentikan operasionalnya pada September 2019 lalu.
Pada 20 Januari 2022 tepatnya pada dini hari, setelah sekian lamanya hampir 12 tahun beroperasi melayani masyarakat Jabodetabek. KRL Toyo Rapid seri 1000 ini akhirnya benar-benar pensiun dan pamit meninggalkan wilayah Jabodetabek untuk selamanya menuju tempat peristirahatan terakhirnya di Stasiun Pasirbungur. Rangkaian pertama yang dibawa adalah rangkaian 1080F yang dihela oleh Lokomotif seri CC 201 89 02 THB. Pengiriman KRL Toyo Rapid seri 1000 ini terus berlanjut hingga pada 24 Januari, rangkaian 1090F akhirnya ikut ditarik keluar dari Dipo KRL Depok dihela oleh Lokomotif seri CC 201 77 17 CN menuju tempat peristirahatan terakhirnya di Stasiun Pasirbungur. KRL ini meninggalkan banyak sekali kenangan khususnya kepada para pecinta Kereta Api Indonesia yang menjuluki KRL ini dengan julukan "Piyuts". Julukan ini diberikan karena KRL ini memiliki suara rem yang khas saat berhenti sama seperti saudaranya yaitu KRL Tokyo Metro seri 5000. Kini KRL Toyo Rapid seri 1000 bersama dengan saudaranya yaitu Tokyo Metro seri 5000 telah mengakhiri karirnya di Indonesia untuk selamanya, serta semua rangkaiannya sudah selesai ditumpuk di Stasiun Pasirbungur.
0 Komentar